Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan adalah provinsi di Semenanjung Selatan Sulawesi.
Ibukota-nya adalah Makassar, sebelumnya bernama Ujungpandang.
Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Menurut sensus penduduk tahun 2010, jumlah masyarakat Sulawesi Selatan adalah 8.032.551 jiwa. Menjadikannya sebagai salah satu provinsi terpadat di antara provinsi-provinsi lainnya yang ada di Sulawesi. Sedangkan di Indonesia, Sulawesi Selatan tercatat sebagai provinsi terpadat ke-6.
Ada banyak kelompok etnis yang mendiami Sulawesi Selatan di antaranya adalah:
- Suku Bugis. Merupakan kelompok etnis terbesar di Sulawesi Selatan. Masyarakat Bugis menghuni bagian tengah dari Semenanjung Selatan Sulawesi Selatan. Suku Bugis juga terkenal suka berpetualang sehingga tidak heran apabila banyak di antara mereka yang merantau keluar Sulawesi hingga ke Kalimantan dan Malaysia.
- Suku Makassar. Adalah kelompok etnis terbesar kedua di Sulawesi Selatan. Orang-orang Makassar mendiami bagian selatan Semenanjung Sulawesi Selatan seperti daerah Jeneponto, Bulukumba, Bantaeng, Takalar, Gowa, Makassar, dan Maros.
- Suku Toraja. Adalah etnis pribumi yang mendiami wilayah pegunungan Sulawesi Selatan. Populasi mereka kurang lebih 650.000 jiwa. Sebagian besar tinggal di Tana Toraja atau kabupaten Tana Toraja.
Bahasa yang digunakan masyarakat Sulawesi Selatan cukup beragam berdasarkan suku mereka, mulai dari bahasa Makassar, bahasa Bugis, bahasa Toraja, sebagian ada yang menggunakan bahasa Mandar, bahasa Tae’ hingga bahasa Duri dan Konjo.
Pakaian adat Sulawesi Selatan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, masyarakat Sulawesi Selatan sangat heterogen. Dihuni oleh banyak suku bangsa sehingga masing-masing suku memiliki pakaian adat sendiri-sendiri. Walau demikian, pakaian adat Sulawesi Selatan yang resmi adalah “Baju Bodo” dan “Baju Bella Dada,” yang dianggap mewakili ciri khas Sulawesi Selatan.
Pakaian adat wanita Sulawesi Selatan
Pakaian adat Sulawesi Selatan yang bernama Baju Bodo. Merupakan pakaian adat yang pertama kali dikenal oleh masyarakat di sana. Hal tersebut tercatat di dalam Kitab Patuntung, yaitu sebuah kitab dari nenek moyang Suku Makassar yang dahulunya beraliran animisme dan dinamisme. Di dalam kitab tersebut dijelaskan dengan gamblang mengenai bentuk, warna, cara pemakaian, hingga dengan kain apa pakaian tersebut dibuat.
Bahan dasar pakaian adat perempuan Sulawesi Selatan adalah kain muslin. Kain ini terbuat dari benang katun hasil pintalan kapas yang berongga karena kerapatan benangnya yang renggang. Karena itu pakaian ini nyaman dikenakan dan sangat cocok dipakai oleh mereka yang tinggal di iklim tropis seperti Sulawesi Selatan.
Sebutan lain “Baju Bodo” adalah “Bodo Gesung.” Sebutan tersebut muncul karena, ketika digunakan, umumnya Baju Bodo terlihat menggelembung di bagian punggung. Baju ini menggelembung karena menggunakan ikatan yang agak tinggi.
Spesifikasi Baju Bodo
Baju Bodo adalah baju tanpa lengan yang hanya dijahit untuk menyatukan bagian sisi kiri dan kanan. Kemudian bagian atasnya digunting untuk membuat lubang leher, juga tanpa jahitan.
Atasan tersebut disandingkan dengan bawahan berupa sarung bermotif kotak-kotak. Cara menggunakannya sama seperti cara menggunakan sarung pada umumnya, yaitu dengan cara digulung.
Seperti kebanyakan pakaian adat lainnya, orang yang mengenakan pakaian adat Sulawesi Selatan juga akan mengenakan berbagai jenis aksesoris, mulai dari gelang, kalung, bandu emas, hingga cincin.
Warna pakaian adat
Menurut aturan yang tertulis di dalam Kitab Patuntung, warna pakaian adat yang dikenakan akan dibedakan berdasarkan usia.
- Perempuan berumur di bawah 10 tahun mengenakan warna jingga
- Perempuan berumur 10-14 tahun mengenakan pakaian berwarna jingga dan merah darah
- Perempuan berumur 17-25 tahun mengenakan pakaian berwarna merah darah
- Dukun dan para imam mengenakan pakaian berwarna putih
- Putri Bangsawan menggunakan pakaian berwarna hijau
- Janda diharuskan menggunakan pakaian adat berwarna ungu
Namun pada prakteknya, warna pakaian tidak lagi ditentukan berdasakan usia. Modern ini mereka bebas menggunakan warna pakaian apapun.
Pakaian adat pria Sulawesi Selatan
Spesifikasi pakaian
Sebutan untuk pakaian adat pria Sulawesi Selatan adalah “Baju Bella Dada.” Baju ini terbuat dari bahan yang lebih tebal dibandingkan dengan Baju Bodo, seperti kain Lipa Garusuk atau kain Lipa Sabbe. Warnanya bisa bermacam-macam sesuai dengan selera.
Baju pria umumnya dilengkapi dengan paroci (celana), passapu (peci), dan lipa garusuk (sarung). Baju ini berbentuk seperti jas tertutup, berlengan panjang, dan berkerah oriental. Umumnya dilengkapi dengan saku di bagian kiri dan kanan.
Saat mengenakan pakaian adat, para pria Sulawesi Selatan juga akan mengenakan aksesoris tambahan seperti:
- Keris
- Gelang dengan motif naga
- Sapu tangan
- Selempang atua rante sembang
- Sigarak atau hiasan penutup kepala
Leave a Reply