Rumah Adat Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Selatan berada di bagian selatan pulau Sumatra beribukota di Palembang, dan secara geografis berbatasan langsung dengan provinsi Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, serta Bengkulu. Provinsi ini dikenal kaya akan sumber daya alam seperti gas alam, minyak bumi, dan batubara.
Beberapa destinasi wisata terkenal yang ada di Sumatra Selatan di antaranya adalah, Jembatan Ampera, Sungai Musi, Danau Ranau, Kota Pagaralam, hingga Kemaro. Selain objek wisata alam, Sumatra Selatan juga dikenal sebagai salah satu provinsi yang kaya akan wisata kuliner. Beberapa kuliner terkenal yang berasal dari daerah ini antara lain: pempek, tekwan, model, pindang patin, pindang tulang, brengkes, tempoyak, hingga sambal jokjok.
Rumah Adat Sumatera Selatan
Rumah adat atau rumah tradisional khas Sumatra Selatan bernama “Rumah Limas.” Dinamakan Rumah Limas karena bentuknya menyerupai limas. Arsitektur rumah ini bertingkat-tingkat atau berjenjang, yang memiliki makna atau filosofi budaya tersendiri. Tingkat-tingkat yang ada di rumah ini oleh masyarakat setempat disebut “bengkilas.”
Karena berukuran sangat luas dan besar, rumah adat sering dimanfaatkan sebagai pusat penerimaan tamu dan sering juga dimanfaatkan sebagai tempat dilangsungkannya acara adat atau hajatan.
Luas rumah adat mencapai 400-1000 M2. Dibangun dengan menggunakan bahan material seperti papan dan juga batu bata untuk dinding dan lantainya. Sedangkan daun pintu dibuat dari kayu tembesu. Tiang rumah pada umumnya menggunakan kayu unglen yang dianggap kuat dan tahan air.
Masyarakat setempat meyakini bahwa kayu unglen adalah kayu terbaik untuk digunakan sebagai tiang dan lantai rumah. Sedangkan rangka rumah biasanya akan menggunakan kayu seru. Kayu seru lumayan langka, dan berdasarkan kepercayaan masyarakat Sumatra Selatan, kayu ini tidak boleh diinjak sehingga peruntukannya pun lebih khusus.
Rumah tradisional Sumatra Selatan berbentuk rumah-panggung. Rumah tersebut memang sengaja diciptakan demikian karena geografis di Sumatra Selatan yang cenderung berair.
Demikian penjelasan mengenai rumah adat sumatera selatan limas.
Bengkilas
Filosofi Rumah Limas sarat dengan makna dan nilai-nilai adat yang sangat kuat. Tingkat-tingkat rumah ini memiliki 5 ruangan yang disebut “kekijing.” Memiliki makna ‘lima jenjang kehidupan,’ yaitu:
- Usia
- Bakat
- Pangkat
- Bermasyarakat
- Martabat
Nama dan Fungsi Setiap Tingkatan Rumah Adat Sumsel
- Tingkat pertama (pagar tenggalung). Tingkat pertama umumnya berada di bagian depan (teras), merupakan sebuah ruangan tanpa dinding pembatas yang dihampar begitu saja. Seperti kebanyakan rumah umumnya, fungsi tingkat pertama adalah untuk menerima tamu adat dan berfungsi sebagai tempat untuk bersantai.
- Tingkat kedua (jogan). Adalah ruangan yang dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul oleh para pria.
- Tingkat ketiga (kekijing). Ruangan ini dibatasi dengan menggunakan penyekat. Digunakan sebagai tempat menerima tamu undangan atau handaitolan yang sudah berusia paruh baya; dan kadang-kadang juga digunakan sebagai tempat menerima tamu hajatan atau acara tertentu.
- Tingkat keempat (kekijing). Tingkat keempat ini adalah ruangan yang biasanya diisi oleh orang-orang terdekat atau kerabat, termasuk orang-orang yang dihormati seperti tetua, dapunto, dan datuk.
- Tingkat kelima (gegajah). Ini adalah ruangan yang paling luas dibandingkan dengan 4 ruangan sebelumnya. Di tingkat kelima ini, terdapat beberapa ruang yaitu:
- ruang pangkeng
- Ruang amben tetuo. Adalah sebuah ruangan yang digunakan sebagai tempat menerima tamu kehormatan dan sering juga dimanfaatkan sebagai tempat pelaminan untuk pengantin di acara kawinan.
- Ruang danamben (ruang keluarga).
Ruangan yang ada di lantai kelima adalah ruangan yang paling private karena dikhususkan untuk anggota keluarga saja.
Kijing Rumah Limas
Tingkatan Rumah Limas atau yang biasa disebut kijing mencerminkan garis keturunan (kasta) asli masyarakat Palembang. Dalam kebudayaan setempat, ada tiga kasta atau garis keturunan yang dikenal yaitu:
- Kiagus
- Kemas atau Massagus
- Raden
Di rumah adat ini, setiap tingkatan atau undakan hanya boleh diisi oleh kasta tertentu. Misalnya, tingkat paling rendah yang biasanya berada di bagian depan adalah tempat berkumpulnya kasta Kiangus.
Ornamen Rumah Limas
Rumah Limas dihiasi dengan ukiran yang memiliki makna tertentu. Di bagian atap rumah, terdapat hiasan berbentuk tanduk yang disebut “simbar.” Hiasan tanduk tersebut diberikan ukiran bunga melati yang melambangkan mahkota. Maknanya adalah keagungan dan kerukunan.
Objek Wisata Rumah Limas
Jika Anda tertarik untuk melihat langsung adat asli Sulsel, Anda bisa datang dan berkunjung ke Jl. Mayor Ruslan dan Hasyim Ning di Jl. Pulo, 24 Ilir, Palembang. Di sana terdapat Rumah Limas milik keluarga Bayuki Wahab, yang hingga saat ini masih dilestarikan dan masih digunakan untuk menggelar berbagai upacara adat.
Rumah adat Sumatera Selatan adalah….
Sumatera selatan rumah adatnya memang unik.
Leave a Reply