Sandangan Aksara Jawa
Aksara Jawa (dan sandangan aksara Jawa) sering digunakan untuk menulis berbagai teks Sanskerta, Jawa hingga bahasa Indonesia. Walau demikian, aksara ini juga diadopsi dan digunakan oleh berbagai daerah di nusantara lainnya seperti Bali, Sasak atau Lombok, Makassar, Sunda, hingga Melayu.
Aksara Jawa (dan sandangan aksara Jawa) sudah mulai digunakan sejak abad ke-17, pada masa Kerajaan Mataram Islam. Saat itu, aksara ini sudah dikenal dengan sebutan aksara Hanacaraka atau Carakan.
Aksara Jawa (dan sandangan aksara Jawa) merupakan gabungan antara aksara Abugida dengan aksara Kawi. Cacah huruf masing-masing mewakili dua abjad Latin berupa huruf konsonan yang digabungkan dengan huruf vokal, contohnya: ha, na, ca, dan seterusnya.
Mengenal Aksara Dasar
Asal Usul Aksara Jawa
Hana Caraka = Terdapat Pengawal
Data Sawala = Berbeda Pendapat
Padha Jayanya = Sama kuat (hebatnya)
Maga Bathanga = Keduanya mati
Makna Huruf Aksara Jawa
Ha Hana hurip wening suci (adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci)
Na Nur candra, gaib candra, warsitaning candara (pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Ilahi)
Ca Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi (arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal)
Ra Rasaingsun handulusih (rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani)
Ka Karsaningsun memayuhayuning bawana (hasrat diarahkan untuk kesejahteraan alam)
Da Dumadining dzat kang tanpa winangenan (menerima hidup apa adanya)
Ta Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa (mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup)
Sa Suram ingsun handulu sifatullah (membentuk kasih sayang seperti kasih Ilahi)
Wa Wujud hana tan kena kinira (ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya tak terbatas)
La Lir handaya paseban jati (mengalirkan hidup semata pada tuntunan Tuhan)
Pa Papan kang tanpa kiblat (hakekat Tuhan yang ada tanpa arah)
Dha Dhuwur wekasane endek wiwitane (Untuk bisa di atas maka dimulai dari dasar)
Ja Jumbuhing kawula lan Gusti (Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya)
Ya Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi (yakin atas titah (kodrat) Ilahi)
Nya Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki (memahami kodrat kehidupan)
Ma Madep mantep manembah mring Ilahi (yakin dan mantap dalam menyembah Ilahi)
Ga Guru sejati sing muruki (belajar pada guru nurani)
Ba Bayu sejati kang andalani (menyelaraskan diri pada gerak alam)
Tha Tukul saka niat (sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niat)
Nga Ngracut busananing manungso (melepaskan egoisme pribadi manusia)
Bentuk Dasar Aksara Jawa
ꦲ | ꦤ | ꦕ | ꦫ | ꦏ |
Ha | Na | Ca | Ra | Ka |
ꦢ | ꦠ | ꦱ | ꦮ | ꦭ |
Da | Ta | Sa | Wa | La |
ꦥ | ꦣ | ꦙ | ꦪ | ꦚ |
Pa | Dha | Ja | Ya | Nya |
ꦩ | ꦒ | ꦧ | ꦡ | ꦔ |
Ma | Ga | Ba | Tha | Nga |
Melihat Jumlah suku kata di atas, tentu kata-kata yang bisa ditulis dengan menggunakan aksara dasar tersebut akan sangat terbatas. Nah, agar bisa digunakan untuk menulis kata-kata yang lebih komplek layaknya menulis dengan seperti huruf Latin maka ditambahkanlah pasangan, sandhangan, aksara Murda dan pasangan-nya, serta aksara Swara.
Aksara Murda
Fungsi aksara Murda kurang lebih sama dengan huruf kapital yang kita kenal pada huruf Latin. Aksara ini umumnya digunakan secara khusus untuk menuliskan huruf pertama dari nama seseorang, gelar, nama tempat, atau berbagai kata yang diawali dengan huruf kapital. Termasuk, digunakan untuk menulis huruf awal pada setiap paragraf atau kalimat setelah tanda baca ”.” (titik).
Sandangan Aksara Jawa 1
Gambar aksara Murda via hidupsimpel[dot]com
Untuk mengetahui fungsi sandhangan, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui dan mempelajari fungsi pasangan.
Pasangan/Pangkon Aksara Jawa
Sandangan Aksara Jawa 2
Gambar pasangan aksara Jawa Via hidupsimpel[dot]com
Pasangan digunakan untuk menghilangkan atau mematikan vokal dari aksara sebelumnya. Contohnya, agar tulisan “mangan sega” yang berarti “makan nasi” tidak dibaca “manganasega” maka ditambahkan lah pasangan pada huruf “se” sehingga akan dibaca “mangan sega.”
Contoh penggunaan pasangan aksara Jawa Via hidupsimpel[dot]com
Sandhangan Pada Aksara Jawa
Macam-macam sandhangan pada aksara Jawa Via hidupsimpel[dot]com
Fungsi sandhangan adalah untuk merubah bunyi vokal dan mematikan beberapa huruf seperti “r”-“h” dan “ng.” Sederhananya, aksara dasar yang awalnya dibaca ha-na-ca-ra-ka apabila diberikan sandhangan, maka bisa dibaca hi-ni-ci-ri-ki atau hu-nu-cu-ru-ku, dan seterusnya.
Contoh Pemakaian Sandhangan Aksara Jawa
Sandangan Aksara Jawa 3
Sandangan Aksara Jawa 4
Sandangan Aksara Jawa 5
Contoh penggunaan sandhangan aksara Jawa Via vajarsenja.blogspot[dot]co[dot]id
Leave a Reply